Kapolsek Pagutan Hadiri Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMKN 5 Mataram

    Kapolsek Pagutan Hadiri Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMKN 5 Mataram

    Mataram NTB - Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK 5 Mataram dengan tema wawasan kebangsaan, Kapolsek Pagutan Iptu I Putu Sastrawan SH menghadiri sebagai pemberi materi, betempat di ruang aula SMKN 5 Mataram di Jalan Merdeka Raya Pagesangan Lingkungan Pagesangan Baru Kelurahan Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram. Rabu, (29/07/2022). 

    Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolsek Pagutan didampingi Bhabinkamtibmas Kelurahan Pagesangan Aipda Gede Gunartha dan Babinsa Sertu Muhammad Nasir bersama Wakil Kepala Sekolah SMKN 5 Mataram Piqrul Islami,   S.Pd., KTU SMKN 5 Mataram Muzakir S.Sos dan Siswa-siswi baru berjumlah sekitar 300 orang.

    Kapolresta Mataram melalui Kapolsek Pagutan Iptu I Putu Sastrawan SH mengatakan bahwa saya mengucapkan terima kasi telah ditunjuk sebagai pemberi materi wawasan kebangsaan kepada siswa SMKN 5 Mataram yang baru, dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK 5 Mataram, ucapnya.

    Selamat datang kami sampaikan kepada kepada Bapak Kapolsek Pagutan yang sudah meluangkan waktunya untuk mengisi acara  wawasan kebangsaan kepada siswa SMKN 5 Mataram yang baru dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK 5 Mataram, beginilah keadaan kami mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penerimaan bapak Kapolsek, kami berharap dengan adanya wawasan kebangsaan menjadikan anak didik kami lebih mencintai negara kesatuan republik indonesia serta menumbuhkan sikap toleransi dengan sesama anak didik kami yang berbeda keyakinan, untuk itu waktu dan tempat kami persilakan Pak Kapolsek, ujar Piqrul.

     

    Rasa nasionalisme kita tetap tumbuh dan cinta tanah air Indonesia.

    Kegiatan hari ini adalah wawasan kebangsaan jadi yang kita bahas terkait dengan kebangsaan, hal di awali membahas tentang wawasan yang artinya pandangan kita terhadap negara kemudian kebangsaan artinya jiwa kebersamaan dan berjiwa nasionalime, jadi wawasan kebangsaan pandangan kita terhadap bangsa yang bersatu tidak membeda-bedakan suku, ras dan agama. Kita tidak boleh bergaul berdasarkan agama tapi kita bergaul dengan semua teman walaupun berbeda agam, kita adalah  satu yaitu indonesia, terang Iptu Sastrawan.

    Salah satu contoh cinta terhadap tanah air yaitu melaksanakan upacara bendara setiap hari senin mencintai produk dalam negeri Indonesia, saling toleransi dengan teman yang berbeda keyakinan misalnya mengucapkan selamat hari raya kepada teman yg merayakan keagamaan, itu perupakan sikap wawasan kebangsaan yang perlu kita pupuk bersama, tandas Sastrawan.

    Jadi kita tidak boleh intoleransi kepada teman yang beda keyakinan karena ada indikasi dari kelompok tertentu mau merubah idiologi kita yaitu Pancasila mau di rubah dengan idiologi lain dan adanya teroris di Indonesia sebagai indikasi tidak cintanya mereka terhadap NKRI contoh gerakan separatis papua merdeka.

    Radikalisme akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa, jadi untuk adik-adik hindari sifat atau berpikir radikalisme agar kita tetap bersatu  karena radikalisme sangat bisa mengancam persatuan anak bangsa kita tetap mempertahankan Negara kita yaitu NKRI harga mati, pungkas Sastrawan.

    Kegiatan pembekalan wawasan kebangsaan berakhir dan di lanjutkan pelajaran lapangan yaitu peraturan baris-berbaris (PBB) yang di isi oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Pagesangan.(Adb)

    mataram
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Arahan kepada Bhabinkamtibmas, Kapolresta...

    Artikel Berikutnya

    Putus Penyebaran PMK, Polresta Jaga Higiene...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Hendri Kampai: Kampung Tematik Produktif, Langkah Menuju Kemandirian Ekonomi Nasional
    Hendri Kampai: Ojek Online Milik Negara, Bayar Aplikasi Pakai Pajak Penghasilan!
    Hendri Kampai: Penjara, Sekolah Kehidupan bagi Si Tukang Nyasar
    Hendri Kampai: Menteri Pertanian Bukan Sekedar Jabatan, Tapi Tantangan Untuk Menyejahterakan Petani

    Ikuti Kami